Banyuwangi Police Watch (BPW)/Lembaga Pengamat Kepolisian di Wilayah Polres Banyuwangi adalah Organisasi Masyarakat / Ormas Nirlaba yang fokus sebagai Pengamat Swadaya Masyarakat. Kami menerima sumbangan dari para donatur, yang bersifat tidak mengikat. Kirimkan sumbangan Anda ke Rekening Bank Mandiri 1-430-012-521538, an: M.Hakim Said,SH (HP/WA: 0823-3835-5251). Dana akan digunakan maksimal untuk pengamatan, penelitian, analisa, investigasi, dan pengawasan kinerja kepolisian, pendampingan hukum, dan aksi tanggap sosial bencana bagi masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan.
Kontak Langsung :
Alamat Kantor : Jalan Ikan Sulir, Perum Sutri Blok D1, Sobo, Banyuwangi. Kontak HP / SMS / WA : 0823-3835-5251

Abi, Bocah Penderita Autoimun Akhirnya Kesampaian Bertemu Kapolda Jatim

Kamis, 11 Mei 2017 | Pasang Iklan | Ingin Donasi? | Kerjasama | Lowongan | Gabung BPW


Mohammad Abdullah Daud Abigiel (Abi), saat bertemu Kapolda Jatim, Irjen. Machfud Arifin di Mapolda Jatim

BANYUWANGI, BPW - Mohammad Abdullah Daud Abigiel (8) yang sangat mengidolakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian dan sosok polisi akhirnya mengunjungi Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Mapolda Jatim), Rabu (10/5/17). Abi, panggilan bocah tersebut, datang ke Mapolda Jatim didampingi oleh sang ibu, Rahayu Agustina (45).

Ibu dan anak itu meluncur langsung dari Banyuwangi, tepatnya dari Perum Banyuwangi Baru Blok A/19 Kabupaten Banyuwangi. Tujuan bocah tersebut datang ke Mapolda Jatim karena ingin melihat suasana dan bentuk kantor polisi yang menjadi pusat segala aktivitas kepolisian di Propinsi Jatim.

"Setiap hari, pagi dan sore, saya selalu menemaninya ke pos Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) di dekat rumah. Seminggu dua sampai tiga kali saya juga harus menemaninya ke Polsek maupun Polres, hanya sekedar untuk memuaskan dia melihat para polisi," ujar Rahayu.

Abi saat ini mengalami sakit kekebalan tubuh (autoimun) sehingga beberapa kali harus dirawat di rumah sakit di Banyuwangi.

"Setiap kali sakit, anak saya masuk rumah sakit, dan hanya foto Pak Tito-lah yang menjadi semangat dirinya untuk sembuh. Sebelum tidur dia selalu minta pigora foto Pak Tito diletakkan di dekat dirinya, seringkali sampai dikelonin," imbuh Rahayu.

Bidang Humas Polda Jatim menjembatani keinginannya bertemu Kapolda Jatim, Irjen. Pol Machfud Arifin. Dalam pertemuan itu tergambar tingkah lakunya yang atraktif saat petugas kepolisian di kantor Bidhumas menunjukkan foto-foto Kapolda dan Wakapolda Jatim.

"Saya tidak mau pulang sebelum ketemu sama Pak Kapolda Jatim," kata bocah berkacamata tersebut.

Keinginan bertemu Sang Jenderal pemegang tongkat komando wilayah Jawa Timur pun terkabul. Irjen. Machfud Arifin berkenan menemui Abi dan ibunya didampingi Kabid Humas Kombes. F. Barung Mangera dan Kapolres Banyuwangi, AKBP. Agus Yulianto. Pengidola dan idola  itu pun bertemu dalam suasana ceria. Abi bahkan sempat mencium tangan Kapolda Jatim. Sebaliknya Irjen. Machfud Arifin merangkul sang bocah berkaca minus serta memberinya sesuatu.

Nge-fans dengan institusi kepolisian sudah diperlihatkan Abi sejak usia 2 tahun. Cerita itu bermula dikala menjalani opname di RS Dr Soetomo Surabaya. Abi balita yang saat itu menjalani perawatan isolasi melihat sosok polisi yang dirawat di ruangan yang sama. Entah mengapa, mulai waktu itu dia terus menunjukkan keinginannya untuk menjadi polisi.

“Malah waktu itu dia minta dirawat di RS Bhayangkara. Tapi itukan tidak mungkin karena dokter merujuk kami agar berobat ke RS Dr. Soetomo,” kisahnya mengenang kejadian yang telah lampau.

Abi yang kini duduk di bangku kelas 2 SD Lazuardi Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi harus berhenti sementara mengenyam pendidikan formal. Diagnosa medis yang menyatakan bahwa bocah ini memiliki masalah  dengan kekebalan tubuhnya tidak bisa mengalami kepayahan. Atas alasan itu dengan berat hati orang tuanya terpaksa membimbingnya di rumah.

“Dokter bilang nggak boleh payah. Sekolah dua hari tapi sakit dan opname di rumah sakit sampai 10 hari. Itu sebabnya tim medis menyarankan agar anak kami berhenti sekolah dulu,” paparnya.

Disamping tak boleh payah, Abi juga dilarang terpapar sinar matahari langsung. Apabila itu terjadi maka tubuhnya akan memerah dan kebiruan. Tidak hanya penyakit kekebalan tubuh saja yang diderita Abi. Anak malang ini juga didiagnosa bermasalah dengan jantung serta satu ginjalnya.

“Makan tidak boleh pakai nasi putih, bolehnya beras meras. Tidak semua buah dan sayuran bisa dia makan. Hanya buah dan sayuran tertentu sesuai petunjuk tim medis yang berani saya hidangkan,” ujar Rahayu Agustina yang ditinggal sang suami merantau ke Pulau Borneo.

Dari ketiga putranya, Mohammad Abdullah Faqih (17), Mohammad Abdullah Zakaria (14) dan Muhammad Abdullah Daud Abigiel, hanya si bungsu saja yang mengalami penyakit itu. Sedangkan kakak-kakaknya menjalani kehidupan normal dan mengenyam pendidikan formal di SMAN I Giri dan SMPN 5 Banyuwangi. (Hakim Said)

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.

 

© Copyright Banyuwangi Police Watch (BPW) 2016 -2017 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.