Awali
Pagelaran Makarya Di Karo Adventure
Prosesi Ruwatan Massal yang dipimpin oleh Ki Dalang Sentot Lebdo Carito di Karo Adventure, Sumberbulu Songgon |
SONGGON, BPW – Mengawali Pagelaran
Masyarakat Kaki Raong Berkarya (Pagelaran Makarya), terlebih dahulu
dilaksanakan Ruwatan Massal yang diikuti jajaran panitia Pagelaran Makarya, kru Karo
Adventure, masyarakat 9 desa di Kecamatan Songgon dan warga umum lainnya.
Prosesi ruwatan massal itu dilaksanakan
seusai shalat Jum’at (3/2/17), dengan diawali pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Sentot Lebdo Carito. Lakon yang
diangkat adalah ‘Murwukolo’ atau ruwatan. Tujuannya untuk membersihkan diri
atau menghilangkan sekerto supaya hidup menjadi tenang, damai dan tentram.
Begitu menjelang petang, puluhan warga yang sudah
antre oleh Ki Dalang Sentot Lebdo Carito, asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon
itu diruwat satu persatu dipentas pewayangan.
Menurut Dr. Syamsul Fuad, tokoh masyarakat
Songgon sekaligus motor berdirinya Karo Adventure, bahwa ruwatan massal itu
sebagai upaya meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun lebih dari
itu, ruwatan yang merupakan tradisi peninggalan nenek moyang
belakangan ini sudah mulai ditinggalkan diharapkan bisa dihidupkan lagi.
“Sudah beberapa tahun terakhir ini tradisi
ruwatan massal ini tak terdengar lagi gaungnya. Dengan Pagelaran Makarya ini diharapkan
bisa menghidupkan kembali tradisi-tradisi leluhur yang sudah mulai
ditinggalkan,” ungkap Syamsul, yang juga sebagai Kepala Puskesmas Songgon itu.
Seperti diketahui, Pagelaran Makarya
diselenggarakan mulai tanggal 3 hingga 5 Pebruari 2017 dan bertempat di Karo
Adventure, Dusun/Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Setiap harinya akan ada 2 panggung acara yang
main bersamaan, aneka stand-stand kuliner-UMKM, kerajinan dan kegiatan
workshop.
Adapun acara-acara yang bakal digelar
antaranya Ruwatan Massal, kegiatan kesenian, baik tradisionil maupun
kontemporer. Dalam acara yang bakal dibuka secara resmi pada Sabtu (4/2/17)
sekitar pukul 09.00 WIB, juga dihadiri pengamat budaya, peneliti dan pelaku
seni dari Mancanegara.
Bahkan yang heboh, ada Saling Silang Bunyi
dan Gerak yang merupakan kolaborasi seniman lokal kecamatan Songgon bersama seniman-seniman
jaringan Kampung Nusantara dan Mancanegara.
Selain itu juga ada Workshop pemanfaatan
sampah ecrobick dengan pemrasrana dari Amerika. Sedangkan stand kuliner
masyarakat/UMKM menampilkan hasil pertanian, hasil hutan dan potensi kerajinan.
Yang terakhir juga ada demo pembuatan
kerajinan, diantaranya pengrajin panahan, pengrajin angklung, pengrajin bambu,
pengrajin alat yang terbuat dari bahan-bahan recycle kertas. (Hakim
Said)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.