Banyuwangi Police Watch (BPW)/Lembaga Pengamat Kepolisian di Wilayah Polres Banyuwangi adalah Organisasi Masyarakat / Ormas Nirlaba yang fokus sebagai Pengamat Swadaya Masyarakat. Kami menerima sumbangan dari para donatur, yang bersifat tidak mengikat. Kirimkan sumbangan Anda ke Rekening Bank Mandiri 1-430-012-521538, an: M.Hakim Said,SH (HP/WA: 0823-3835-5251). Dana akan digunakan maksimal untuk pengamatan, penelitian, analisa, investigasi, dan pengawasan kinerja kepolisian, pendampingan hukum, dan aksi tanggap sosial bencana bagi masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan.
Kontak Langsung :
Alamat Kantor : Jalan Ikan Sulir, Perum Sutri Blok D1, Sobo, Banyuwangi. Kontak HP / SMS / WA : 0823-3835-5251

Derita Dan Pilu Korban Banjir Desa Kesilir Banyuwangi

Selasa, 14 Februari 2017 | Pasang Iklan | Ingin Donasi? | Kerjasama | Lowongan | Gabung BPW



Takrib, bersama keluarga besarnya seusai banjir bandang di kediamannya Susun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung

BANYUWANGI, BPW – Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah pepatah yang pantas disandang Takrib dan keluarganya. Dia adalah salah 1 korban banjir di Dusun Silirsari, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur. Kisahnya begitu sangat memilukan.

Saat banjir bandang terjadi pada Sabtu malam (11/2/17), Yoyok Supito yang tidak lain adalah anak menantunya berusaha menyelamatkan tujuh ekor sapi peliharaannya yang berada di kandang belakang rumahnya. Karena waktu itu, volume ketinggian air sudah mencapai 1 meter.

"Awalnya anak saya ini berusaha melepas sapi di kandang. Tapi baru dua dibawa selamat ke Masjid, yang lima lainnya tidak bisa dibawa karena keburu airnya tinggi. Jadi di lepas begitu saja dan terbawa air banjir," terang Takrib kepada media ini, Selasa (14/2/17).

Tak hanya itu, setelah tak mampu menyelamatkan 5 sapi kesayangannya, justru Yoyok juga ikut terbawa arus banjir. Namun beruntung Dia selamat karena tersangkut ranting pohon jati di samping kandang.

"Yang lima nggak sempat, saya lepas saja. Karena airnya sudah 2 meter lebih. Saya beruntung tersangkut di pohon sampai 2 jam," ungkap Yoyok Supito.

Berhasil melepaskan diri dari jebakan banjir di atas pohon, Yoyok dapat pulang ke rumah. Masuk rumah, Dia disambut istri dan keluarganya bak pahlawan meski nyawanya sempat jadi taruhan.

Tak berhenti di sini, perjuangan kembali dilakukan oleh duet bapak anak ini. Sembari memastikan keluarganya aman, pencarian hewan kesayangan kembali dilakukan. Kali ini, keduanya berusaha berenang di antara dahan belantara di gelapnya malam. Namun, hingga subuh tak satupun hasil ditemukan.

"Saya sudah lemas dan putus asa, capek tenaga dan pikiran. Hampir pagi ternyata saya dengar suara sapi dari kejauhan. Saya cari ternyata sapi saya nyangkut di atas batang bambu. Setelah itu, satu sapi lagi ketemu juga di pinggir sungai yang tak jauh dari tempat pertama, kondisinya selamat," kisah Takrib.


Sapi-sapi milik Takrib yang berhasil diselamatkan dari banjir bandang

Setelah 4 sapi rumatan ketemu ditangan, kisah pilu itu datang. Dua sapi lain berlebel indukan Simental dan anakan jenis Leumosin ditemukan bersanding dalam keadaan lemas tak bernyawa. Mirisnya lagi, bangkai sapi itu ditemukan di bawah gerobak bakso milik tetangganya. 

"Oalah, eman tenan mas. Anaknya masih kecil dan sehat. Dua sapi itu sudah ditawar oleh blantik (pedagang) Rp 23 juta gak saya lepas," keluhnya.

Cerita Bapak tiga anak ini memang terdengar menyedihkan dan kadang membuat orang lain iba. Tapi kadang juga menggelikan, lantaran sesekali Dia bercerita hal yang terkesan lucu dan blak-blakan. 

Meski kejadian ini mengundang simpati, namun tak semua warga mau mengerti. Buktinya, setelah berselang jeda waktu panjang, 1 ekor sapinya telah berhasil diketemukan. Girang bercampur bahagia tak mampu diungkapkannya. Namun belum sempat lupa rasa bahagia itu dirinya justru kembali mengelus dada. 

"Apa gak ngerti saya ini kena musibah dan lagi kesusahan kok ya tega minta uang tebusan ke saya. Jadi yang menemukan ini minta saya uang Rp 2 juta. Nelongso rasanya, kok gak punya rasa prikemanusian, di sini sedang kena musibah, kok tega," ungkapnya.

Meski demikian, atas bantuan keluarga lain akhirnya sapi yang sempat terbawa banjir sejauh 5 kilometer itu dapat kembali ke pangkuannya. Tapi syaratnya, Dia harus membayar mahar Rp 1,2 juta. 

"Lima selamat dua mati, tapi Alhamdulillah masih dikasih sisa. Tapi ya rugi, kalau ditotal tujuh sapi semua kira-kira Rp 235 jutaan lah," pungkasnya. (Eko Prastyo)

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.

 

© Copyright Banyuwangi Police Watch (BPW) 2016 -2017 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.