Drs. H. Saeroji,
MPdi. MAg, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi
|
Kepala MAN 1 Banyuwangi, Drs. H. Saeroji,
MPdi, MAg mengungkapkan, proses persiapan yang dilakukannya mulai dari awal
dengan mengadakan rapat bersama timnya.
“Kita identifikasi kemampuan
infrastruktur yang mendukung terlaksananya UNBK. Seperti jaringan server
internet, unit komputer serta daya kelistrikan yang dimiliki oleh sekolah. Hal
ini menjadi utama karena pelaksanaan UNBK ini adalah yang pertamakali dilakukan
oleh pihak sekolah,” paparnya, Selasa (11/4/17).
Dengan jumlah peserta ujian yang mencapai
382 siswa dan ketersediaan jumlah Komputer 80 unit, maka ujian dibagi menjadi 3
sesi. Sehingga ujian dimulai sejak pukul 07.30-16.00 WIB. Tidak ada kendala
yang berarti pada hari kedua ujian. Hanya pada hari pertama sempat ada kendala
tehnis berupa 1 unit komputer macet namun dapat segera diatasi dengan tanggap
berkat ketersediaan cadangan komputer.
“UNBK merupakan tantangan tersendiri
bagi kami dan para siswa. Peran kualitas mental dalam menghadapi ujian online
menjadi persoalan berikutnya yang harus segera diatasi. Terutama kesiapan siswa
dalam hal penguasaan materi ujian serta psikologis. Target kami 100% tingkat
keberhasilannya,” beber H. Saeroji lebih lanjut.
Peningkatan mental serta penguasaan
materi para siswa ujian dilakukan dengan pengadaan bimbingan belajar (bimbel)
serta tryout yang telah dilakukan sejak September 2017 sampai H-2. Bimbel
dilakukan sesudah kegiatan belajar mengajar di sekolah dan berlangsung selama 2
jam.
“Yang tak kalah penting adalah
koordinasi dengan berbagai fihak terkait pelaksanaan UNBK, baik dengan Dinas
Pendidikan maupun Kepolisian. Karena dinas pendidikan berperan sebagai mentor
dalam hal sosialisai informasi terkait UNBK. Sedangkan Kepolisian sebagai
pengamanan ujian,” jlentreh Kepala Sekolah yang dalam catatan media ini memimpin
sekolah dengan segudang prestasi serta inovasi ini.
Segala persiapan tehnis yang telah
dilakukan dengan maksimal akan terasa tidak afdol jika tidak dibarengi dengan
pendekatan doa. Sebagai sekolah yang berpegang teguh terhadap ajaran agama,
sebelum pelaksanaan ujian digelarlah istighotsah bersama para wali murid, siswa
peserta ujian serta jajaran dewan guru dan karyawan.
Sementara para siswa yang tidak
mengikuti ujian mengisi waktu dengan Khatmil Qur’an. Dalam acara tersebut diisi
dengan tausiyah oleh Drs. H. Saeroji, MPdi. MAg. Intisarinya adalah wejangan
kepada wali murid agar selama ujian bisa menjaga (memingit) anak-anak mereka
sehingga bisa fokus dalam menghadapi UNBK.
“Istighotsah serta Khatmil Qur’an
merupakan puncak totalitas kami dalam usaha. Karena kami percaya bahwa
kedekatan kepada Yang Maha Kuasa adalah hal yang tidak dapat disepelekan selain
dari usaha-usaha lainnya,” pungkas mantan Kepsek MAN Pesanggaran ini. (Misbachul
Munir)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.