Cegah Angka Laka, Satlantas Juga Operasi Kelayakan Kendaraan

KRI Iptu. Yudhi Anugrah Putra, SIK.MH bersama anggotanya ikut memeriksa surat-surat kendaraan sebuah truck saat operasi di pintu masuk pelabuhan ASDP Ketapang

BANYUWANGI, BPW - Dalam upaya mengantisipasi dan meminimalisir angka kecelakaan jelang aus mudik dan arus balik, jajaran Satlantas Polres Banyuwangi menggelar operasi kelengkapan dokumen uji kir dan cek muatan di pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jumat (5/5/17). 

Kanit Registrasi dan Identifikasi (KRI) Satlantas Polres Banyuwangi, Iptu. Yudhi Anugrah Putra, SIK.MH yang memimpin langsung jalannya operasi, bahwa pengecekan dokumen, teknis serta muatan menjadi prioritas untuk deteksi dini setiap kendaraan berat atau besar. 

“Hal ini kami lakukan tepat di depan pintu masuk penyeberangan karena merupakan akses utama transportasi muatan menuju pulau Bali dari Pulau Jawa," ujar KRI Iptu. Yudhi AP. 

Kelengkapan yang paling krusial adalah rem. Kebanyakan Lakalantas yang dialami kendaraan dengan muatan berat terjadi karena rem blong. Dalam hal ini, personil berkewajiban mengecek serta mengingatkan sopir. Setelah pengecekan kelengkapan surat serta tehnis, selanjutnya adalah bobot muatan. 

“Kelebihan muatan bisa mengakibatkan kecelakaan karena kemampuan daya angkut kendaraan melebihi batas. Kami tidak ingin terjadinya kemacetan dikarenakan Lakalantas menjelang mudik lebaran 2017. Karena pada saat itu, volume kendaraan akan bertambah," terangnya. 

Suroto (35), salah seorang sopir truck yang terjaring operasi menyambut positif dengan kegiatan Satlantas ini. Kepada media ini, lelaki asal Kelurahan Mandar, Kecamatan Banyuwangi itu justru mengaku berterimakasih dengan operasi tersebut.

“Ini sebagai peringatan kepada kita para sopir agar mendisiplinkan diri akan kewajibannya melakukan pengecekan kelayakan kendaraan. Dan selain itu kita sampaikan terimakasih atas himbauan humanis yang disampaikan bapak Polantas dan Polwan. Karena himbauan ini bentuk peringatan agar kita lebih bisa menghargai nyawa di jalanan,” cetusnya. (Misbachul Munir)