Banyuwangi Police Watch (BPW)/Lembaga Pengamat Kepolisian di Wilayah Polres Banyuwangi adalah Organisasi Masyarakat / Ormas Nirlaba yang fokus sebagai Pengamat Swadaya Masyarakat. Kami menerima sumbangan dari para donatur, yang bersifat tidak mengikat. Kirimkan sumbangan Anda ke Rekening Bank Mandiri 1-430-012-521538, an: M.Hakim Said,SH (HP/WA: 0823-3835-5251). Dana akan digunakan maksimal untuk pengamatan, penelitian, analisa, investigasi, dan pengawasan kinerja kepolisian, pendampingan hukum, dan aksi tanggap sosial bencana bagi masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan.
Kontak Langsung :
Alamat Kantor : Jalan Ikan Sulir, Perum Sutri Blok D1, Sobo, Banyuwangi. Kontak HP / SMS / WA : 0823-3835-5251

Warga Tolak Tambang Minta Maaf Demo Yang Disusupi Gambar Palu Arit

Senin, 10 April 2017 | Pasang Iklan | Ingin Donasi? | Kerjasama | Lowongan | Gabung BPW


Situasi saat demo tolak tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) pada pekan lalu

BANYUWANGI, BPW - Akhirnya warga tolak tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran yang sebelumnya menggelar demo meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Banyuwangi. 

Permintaan maaf itu sendiri dilatarbelakangi atas munculnya gambar palu arit di dua spanduk yang dibentangkan peserta demo ketika menggelar aksi di depan Kantor Kecamatan Pesanggaran pekan lalu.

Secara terbuka, kuasa hukum warga tolak tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) Amrullah SH menyampaikan permohonan maaf kepada warga Blambangan. Baginya, kemunculan lambang komunis dalam spanduk demonstran merupakan bentuk kecolongan.

“Kami mohon maaf atas kecolongan itu. Dan tidak ada kaitannya demo tolak tambang dengan lambang komunis,” tepis lawyer asal Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat itu, Senin (10/4/17).

Dua spanduk bergambar palu arit yang membikin ‘viral’ itu tidak pernah dibuat oleh warga. Karena saat pembuatan sapnduk ada aparat dan wartawan yang mengawasi. Jumlah spanduk yang dibikin saat itu sebanyak 11 lembar. Seluruh spanduk yang dibuat telah terpasang di sepanjang jalan.

Spanduk bergambar palu arit itu sendiri baru diketahui sewaktu melakukan aksi di depan kantor kecamatan. Menurut Amrullah, spanduk tersebut pemberian seseorang di tengah jalan. Karena itu pihaknya juga meminta aparat untuk mengusut siapa dalang di balik spanduk berlambang komunis.

“Untuk kepentingan itu, kami akan memberikan data seluas-luasnya. Warga yang dimintai keterangan akan kooperatif,” bebernya.

Yang aneh, kata Amrullah, setelah spanduk titipan itu dibentangkan jarak 50 meter langsung raib. Spanduk itulah yang kini dicari aparat sebagai bukti. Karena itulah warga ingin menegaskan bahwa demo tolak tambang tidak ada kaitannya dengan komunis.

“Biar aparat kepolisian melakukan penelusuran karena aksi kami ditumpangi. Kami merasa kecolongan,” tukasnya. (Hakim Said)

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.

 

© Copyright Banyuwangi Police Watch (BPW) 2016 -2017 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.