Warga Perum Sutri Gelar Sholat Ghoib Untuk Almarhum KH. Hasyim Muzadi

Suasana sholat Ghoib jamaah warga Perum Sutri Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwangi mendoakan arwah almarhum Kyai Hasyim Muzadi lama besar Indonesia

BANYUWANGI, BPW- Kepergian KH. Hasyim Muzadi benar-benar membuat Bangsa Indonesia kehilangan. Karena Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat di usia 72 tahun tersebut merupakan salah satu ulama besar di Republik ini.

Seluruh masyarakat Indonesia mendoakan Kyai yang semasa hidupnya sempat dua periode menduduki jabatan sebagai ketua PBNU. Sebagaimana pantauan media ini, diwilayah Kabupaten Banyuwangi, mulai dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat biasa melakukan aksi doa bersama kepada Kyai Hasyim yang juga santri nya Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) mantan Presiden juga mantan ketua PBNU pada periode sebelumnya.

Seperti yan terlihat diwilayah Perum Sutri Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Di Masjid Hidayatul Ikhlas, seusai melaksanakan sholat Jumat (17/3/17), dipimpin Ustadz Nur Habibi, jamaah mendoakan almarhum Kyai Hasyim Muzadi dengan melakukan sholat Ghoib.

Menurut Tamami, tokoh masyarakat setempat sekaligus takmir masjid Hidayatul Ikhlas, aksi sholat Ghoib yang dilakukan jamaah Perum Sutri tersebut merupakan kewajiban umat muslim untuk saling mendoakan sesama.

“Terlebih almarhum Kyai Hasyim Muzadi merupakan tokoh panutan umat Islam di negeri ini. Beliau juga aset  yang banyak memberikan kontribusi serta tuntunan kepada bangsa Indonesia. Sudah sewajarnya kalau rakyat Indonesia mendoakan almarhum,” beber Tamami.

Gufron, tokoh pemuda Perum Sutri yang juga pegiat lingkungan setempat, menyatakan hal yang sama. Namun ada sisi lain yang dia banggakan, bahwa dalam kondisi seperti ini juga nampak kekompakan umat muslim Indonesia.

“Kami umat muslim diwilayah kecil, Perum Sutri Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi tidak lupa ikut serta mendoakan arwah almarhum Kyai hasyim Muzadi. Semoga segala amal baiknya diterima dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” ungkapnya. (Hakim Said)