Banyuwangi Police Watch (BPW)/Lembaga Pengamat Kepolisian di Wilayah Polres Banyuwangi adalah Organisasi Masyarakat / Ormas Nirlaba yang fokus sebagai Pengamat Swadaya Masyarakat. Kami menerima sumbangan dari para donatur, yang bersifat tidak mengikat. Kirimkan sumbangan Anda ke Rekening Bank Mandiri 1-430-012-521538, an: M.Hakim Said,SH (HP/WA: 0823-3835-5251). Dana akan digunakan maksimal untuk pengamatan, penelitian, analisa, investigasi, dan pengawasan kinerja kepolisian, pendampingan hukum, dan aksi tanggap sosial bencana bagi masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan.
Kontak Langsung :
Alamat Kantor : Jalan Ikan Sulir, Perum Sutri Blok D1, Sobo, Banyuwangi. Kontak HP / SMS / WA : 0823-3835-5251

Pemkab Banyuwangi Dorong ‘Sergap’ oleh Bulog

Rabu, 29 Maret 2017 | Pasang Iklan | Ingin Donasi? | Kerjasama | Lowongan | Gabung BPW


Bupati Abdullah Azwar Anas saat tinjau persediaan beras di Gudang Bulog Banyuwangi

BANYUWANGI, BPW - Program serap gabah petani (Sergap) mulai digarap oleh petugas penyuluh pertanian bersama TNI AD dan pemerintah kabupaten melalui dinas, kecamatan dan satuan kerja terkait.

Tim lintas elemen di Kabupaten Banyuwangi ini terus mendorong penyerapan gabah petani di Kabupaten Banyuwangi oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). 

“Dengan mendorong penyerapan gabah oleh Bulog, kami harapkan bisa menghindarkan petani dari kejatuhan harga, terutama nantinya pas puncak panen raya," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Melalui penyerapan harga gabah oleh Bulog, petani minimal mendapat harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp 3.700 per kilogram gabah kering panen (GKP). 

“Di Banyuwangi, Bulog sudah membeli di atas harga itu, juga fleksibel sesuai kadar airnya. Ini merupakan sinergi bersama yang terus dibina dengan Bulog. Selain penyerapan gabah, Bulog kami sinergikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan gabungan kelompok tani untuk saling mendukung pasokan bahan pangan murah bagi warga," ungkap Bupati Anas.

Hingga 26 Maret 2017, data Bulog Sub Divre Banyuwangi menyebutkan, penyerapan gabah petani telah mencapai 17.038 ton gabah  petani atau setara 8.196 ton beras.

Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, N. Gunadharma mengatakan, Bulog telah melakukan penyerapan gabah petani sejak awal bulan Januari lalu. 

“Saat ini di Banyuwangi belum memasuki panen raya, jadi titik-titik panen petani belum merata. Tapi tim kami terus terjun ke lapangan untuk mencari lokasi-lokasi yang sudah memasuki panen untuk membeli gabah dari petani,” kata Awang, sapaan akrab N. Gunadharma.

Lanjut Awang, pada tahun 2017 Bulog, mentargetkan mampu menyerap gabah petani sebanyak 105. 500 ton gabah kering atau dalam bentuk beras sebanyak 67.050 ton beras. Bahkan Awang juga optimis jumlah tersebut akan tercapai bahkan bisa terlampaui.

“Mengingat tahun lalu kami bisa melampaui target penyerapan gabah petani dari 55 ribu ton beras mencapai 63 ribu ton. Maka untuk tahun ini kami juga berkeyakinan bisa melampaui target 67.050 ton beras. Penyerapan gabah akan kami maksimalkan saat panen raya nanti,” ujar Awang.

Selain itu, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dari petani sesuai Inpres no. 5 tahun 2015 adalah sebesar 3700. Namun, beber Awang, selama ini pihaknya membeli gabah dari petani lebih tinggi dari HPP tersebut, yakni seharga Rp3.800 per kilogram. 

“Selama ini gabah yang kami beli dari petani kualitasnya baik. Harganya kami naikkan untuk memberikan yang terbaik bagi petani agar bisa bersaing dengan harga ada di pasaran,” lanjutnya.

Sementara Kadis Pertanian Banyuwangi, H. Arief Setiawan mengaku, sampai akhir Maret 2017, jumlah luas panen padi masyarakat seluas 32.746 hektar. Jumlah produksinya mencapai 223.093 ton gabah kering. 

“Sampai saat ini jumlah beras yang diserap oleh Bulog sebanyak 16,14 persen dari total target serapan gabah Bulog. Surplusnya mencapai 300 ribu ton lebih, sebagian dibawa keluar Banyuwangi,” pungkas Arif.

Mantan kepala DKP Banyuwangi itu juga berharap agar jumlah serapan beras Bulog dari petani bisa terus ditingkatkan. Karena surplus beras Banyuwangi cukup tinggi. Pada tahun 2016 lalu jumlah produksi beras Banyuwangi sebanyak 790.623 ton gabah atau setara 499.673 ton beras. Sedangkan jumlah konsumsi masyarakat 143.710 ton. (Hakim Said)

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.

 

© Copyright Banyuwangi Police Watch (BPW) 2016 -2017 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.