Antisipasi Hari Raya Nyepi,

PT ASDP Dan Kepolisian Sosialisasikan Edaran Libur Pelayaran

Situasi penyeberangan Pelabuhan Ketapang saat ini dalam kondisi normal

BANYUWANGI, BPW - Mengantisipasi datangnya Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 yang jatuh pada Rabu 27 Maret 2017, PT ASDP Ketapang jauh-jauh hari sudah mengeluarkan surat edaran mengenai libur pelayaran jurusan Ketapang-Gilimanuk.

Surat edaran Nomor : SE.01/UM.007/ASDP-KTP/2017 yang diteken General Manager Cabang ASDP Ketapang, M. Yusuf Hadi pada 10 Februari 2017 kemarin, selama libur ‘Nyepi’ Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk akan berhenti operasi melayani jasa penyeberangan Selat Bali. Surat edaran itu telah dikirim ke sejumlah instansi terkait termasuk Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi (KPT) Ketapang.

Menurut Kapolsek KPT AKP. Sudarmaji, pemberangkatkan kapal terakhir dari Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk berbeda. Di Pelabuhan Ketapang kapal yang berangkat terakhir ditentukan pada pukul 23.00 WIB, Selasa 25 Maret 2017. Sebaliknya, pelayaran kapal terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk-Bali dipastikan pada pukul 05.30 WITA.

“Surat edaran itu sedang kita sosialisasikan agar masyarakat dan pengusaha jasa ekspedisi bisa mengetahui. Sosialisasi kita lakukan lebih dini untuk mencegah penumpang maupun kendaraan yang tertahan di pelabuhan,” ujar AKP. Sudarmaji, Selasa (21/2/17).

Arus  lalulintas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk akan dibuka kembali pada pukul 04.00 WIB atau 05.00 WITA, Kamis (29/2/17). Pemberangkatan kapal pertama yang hendak melintasi Selat Bali akan disesuaikan waktunya.

“Kita minta semua elemen menghormati surat edaran ini, sehingga Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 yang dijalankan umat Hindu di Bali bisa berjalan lancar,” harapnya.

Untuk mengantisipasi munculnya antrean jelang pembukaan kembali operasional Pelabuhan Ketapang, kepolisian bersama ASDP telah menyiapkan sejumlah kantong parkir apabila area parkir di dalam pelabuhan tak cukup menampung kendaraan. 

“Kantong parkir itu diwilayah Stasiun Banyuwangi Baru Ketapang dan Pelindo,” pungkas Sudarmaji. (Hakim Said)