Pedagang Belalang Jati Mulai bermunculan Di Hutan Karetan

Katemi, salah 1 pedagang belalang jati di pinggir jalan raya hutan Karetan, Kecamatan Purwoharjo

Banyuwangi, BPW - Beberapa minggu belakangan ini ditepian hutan Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi mulai bermunculan pedagang belalang jati. Para pedagang ini mengaku adalah warga sekitaran hutan Karet Purwoharjo.

 
Mereka mengaku, mendapatkan pasokan belalang itu dengan cara membeli dari para pencari belalang asal Sumberjambe, Bangorejo, yang mereka dapatkan dari hasil berburu dikawasan hutan Grajakan Purwoharjo. 

 
Dimusim seperti inilah, biasanya belalang mulai bermunculan di hutan jati. Binatang antropoda ini akan menjadi buruan masyarakat sebagai alternatif bisnis atau untuk kebutuhan lauk bagi keluarga. 

 
Tak ayal, beberapa hari ini bermunculan bak jamur dimusim hujan, para pedagang belalang di tepian hutan Karetan Kecamatan Purwwoharjo.

 
Sudah hampir 20 hari mereka berdagang. Ada yang menjadi pedagang murni, ada pula sebagai pedagang sekaligus pencari belalang di hutan. Mereka mengaku memburu belalang dari hutan Grajakan.

 
Menurut salah 1 pedagang belalang jati bernama Katemi (45), asal Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dia mengaku belalang saat ini penjualannya tidak sebanyak tahun-tahun lalu. Pasalnya saat ini belalang masih belum terlalu banyak.

 
’’Belalangnya ini beli, ya dari pencari di salah satu orang Sumberjambe, Bangorejo dengan harga per 100 bijinya itu 17 ribu 500 rupiah mas,’’ ungkapnya, Minggu (29/1/17).

 
Sementara itu, belalang yang mereka jajakan pun dijual dengan harga relatif  ekonomis. Seratus ekor belalang yang yang diikatkan di sapu lidi ini seharga 25 ribu rupiah. 

 
Penjaja belalang jati ini tergolong pedagang musiman. Di mana terjadi musim belalang, barulah mereka berdagang dan menjajakan belalang jati. Dan tempatnya berdagangnya pun juga selalu rutin di jalan raya hutan Karetan atau di jalan raya Grajakan, Purwoharjo. (Eko Prastyo)