Selasa, 24 Januari 2017

Main PS Saat Jam Belajar,

5 Pelajar SMAN Darussolah Di Garuk Aparat Polsek Singojuruh
 
Di Mapolsek Singojuruh, Kanit Sabhara Aiptu. Mustari, Kanit Propam Aiptu. Restu & Kades Singolatren Apandi sedang memberikan pengarahan dan pembinaan kepada 5 pelajar SMAN Darussolah Singojuruh yang terkena garuk saat main PS 
 
Singojuruh, BPW - Tengah asyik bermain playstation (PS) saat berlangsung jam belajar, 5 pelajar SMAN Darussolah digaruk aparat Polsek Singojuruh. 
 
Para pelajar dibawah asuhan Kepala Sekolah Mochamad Rifa’i itu tepergok aparat sekira jam 09.30 WIB. Langsung saja para pelajar ‘mbeling’ ini digiring ke Mapolsek Singojuruh lalu diberikan pembinaan.
 
Ke-5 pelajar mbeling itu antara lain, KN (17), RE (17), FA (17) dan MMD (17) asal Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh. Satu lagi pelajar yang ikut kena garuk petugas berinisial FN (16) berasal dari Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.
 
Aksi mokong dan mbolos ke-5 siswa kelas XI SMAN Darussolah Singojuruh tersebut dipergoki petugas saat melakukan patroli. “Sekitar pukul 09.30 WIB kita pergoki anak-anak pelajar itu tengah bermain PS di Dusun Klatakan, Desa Singojuruh yang berjarak kurang lebih 2 kilometer dari sekolah tempatnya belajar,” sebut Kanit Sabhara, Aiptu. Mustari, Selasa (24/1/17).
 
Menurut Aiptu. Mustari, para pelajar tersebut dikasih arahan terlebih dahulu di Mapolsek sebelum orang tua masing-masing didatangkan. “Pembinaan bersama Kades Singolatren, Pak Apandi. Karena 4 pelajar yang main PS itu warga Desa Singolatren,” papar Mustari.
 
Sebelum dipulangkan dan diserahkan kepada orang tua masing-masing, para pelajar itu disuruh membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi kenakalan yang sama.
 
Kapolsek Singojuruh, AKP. Sumono, membenarkan digaruknya ke-5 pelajar SMAN Darussolah tersebut. 
 
Menurut AKP. Sumono, para pelajar yang bolos sekolah itu langsung mendapat pembinaan dari aparat kepolisian disaksikan orang tua, perwakilan sekolah, serta kepala desa Singolatren.
 
“Bolos sekolah bukan ciri pelajar yang baik, apalagi main PS. Kasihan orang tua yang susah payah membiayai pendidikan,” ungkap AKP. Sumono, yang pernah menjabat Kanitlantas di Polsek Genteng ini.
 
Untuk itu, Sumono meminta 3 unsur antara guru, orang tua dan kades siap melakukan pengawasan bersama. 
 
“Kita berharap anak-anak tidak sekedar bisa jera saja. Namun mereka harus diberikan kesadaran bahwa tugas utama mereka adalah belajar. Sehingga jangan sampai beralasan apapun lalu mbolos sekolah serta main PS saat jam belajar sedang berlangsung,” pungkas Sumono. (Hakim Said)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.