BPW, JAKARTA - Menyambut Hari Bhayangkara Ke-75, HUT Dokkes Polri Ke-75, dan HUT Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto Ke-55. Smile Train Indonesia bekerja sama dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia (Pusdokkes Polri) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) memberikan layanan operasi sumbing gratis.
Kegiatan bakti sosial yang dilakukan secara serentak di
lebih dari 38 RS Bhayangkara di berbagai daerah di Indonesia ini dengan
mengikuti protokol kesehatan Covid-19 di setiap pelaksanaannya. Kegiatan ini
juga telah memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori
operasi sumbing terbanyak selama pandemi. Upacara penghargaan oleh MURI ini
dilaksanakan pada 15 Juni 2021 di Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said
Sukanto.
Brigjen. Pol. Dr. dr. Rusdianto, M.M., M.Si., DFM. Kepala
Pusat Kedokteran Dan Kesehatan Polri ( Kapusdokkes) mengatakan, “Pusdokkes Polri
turut prihatin akan tingginya jumlah kasus bibir sumbing di iIndonesia. Oleh
sebab itu, Pusdokkes Polri untuk yang kedua kalinya mengadakan bakti sosial operasi
gratis bibir sumbing serentak di seluruh Indonesia, dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan di masa adaptasi baru. Kegiatan ini merupakan hasil
kerjasama dengan Smile Train Indonesia, dan ini merupakan bagian dari dedikasi
Pusdokkes Polri kepada negara Indonesia untuk mewujudkan anak-anak Indonesia
yang lebih sehat, selaras dengan tema “Hari Bhayangkara ke-75 Dokkes berbakti
untuk Polri bagi negeri.”
Data menunjukkan bahwa setiap hari, ada 540 bayi di dunia
yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan atau celah langit-langit, yaitu
kondisi terdapatnya celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat
ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa
perkembangan janin. Anak-anak dengan kondisi ini berpotensi mengalami
komplikasi kesehatan, dan bahkan dapat membawa dampak negatif terhadap
kehidupan sosial anak akibat stigma yang ada di masyarakat.
Mayjen TNI dr. Budiman, SpBP-RE, MARS, Ketua Perapi
menjelaskan, anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing beresiko
tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan seperti kesulitan makan, bernapas,
mendengar, berbicara, serta beresiko tinggi mengalami malnutrisi. “Jika kondisi
ini tidak segera ditangani, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kesehatan
anak dalam jangka panjang, sehingga juga membawa dampak besar terhadap kualitas
dan kemajuan suatu Negara,” katanya.
Sebagai upaya mengurangi resiko tersebut, Smile Train
Indonesia, bermitra dengan ratusan rumah sakit, tenaga medis profesional, serta
institusi-institusi lokal lainnya termasuk Pusdokkes Polri dan Perapi, untuk
melakukan layanan operasi gratis bibir sumbing. Hal ini dilakukan agar layanan
ini dapat menjangkau pasien dari seluruh Indonesia, bahkan di tengah pandemi
yang penuh tantangan ini.
Sementara Deasy Larasati, Country Manager Smile Train
Indonesia mengatakan, selama satu tahun terakhir, semua warga masyarakat
mengalami dampak dari pandemi. Namun, pihaknya tetap semangat untuk terus
berupaya agar pasien-pasien mendapat pelayanan dan menjalani hidup dengan lebih
baik.
“Walaupun sempat tertunda dan harus menunggu lebih lama
karena pandemi ini, kami bersyukur operasi gratis bibir sumbing ini dapat
berjalan kembali, melalui kerjasama dengan Pusdokkes Polri dan Perapi. Oleh
karena itu, kami ingin berterima kasih dan memberikan selamat kepada Pusdokkes
Polri dan Perapi karena telah memberikan layanan operasi gratis bibir sumbing
kepada lebih dari 1.000 anak-anak di seluruh Indonesia di masa adaptasi baru
ini,“ bebernya.
Layanan operasi gratis bibir sumbing dilakukan selama
periode di bulan Juni 2021. Per tanggal hari ini sebanyak 750 operasi telah
berhasil dilaksanakan di 38 RS Bhayangkara dari seluruh Indonesia, dan saat ini
juga masih berlangsung kegiatan operasi di beberapa wilayah, termasuk RS
Bhayangkara Jambi, RS Bhayangkara Semarang, RS Bhayangkara Banten, RS
Bhayangkara Denpasar, RS Bhayangkara Mataram, RS Bhayangkara Ambon, RS
Bhayangkara Palangkaraya, dan RS Bhayangkara Bandung.
Kegiatan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Museum
Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai jumlah operasi sumbing terbanyak. Jusuf
Ngadri dari Dewan MURI mengatakan,MURI mengucapkan selamat kepada Smile Train
Indonesia, Pusdokkes Polri, dan Perapi atas terpecahkannya rekor operasi
sumbing terbanyak selama pandemi. “Kami mengapresiasi dedikasi mulia Smile
Train Indonesia, Pusdokkes Polri dan Perapi yang telah berupaya untuk membantu
pasien sumbing di Indonesia, bahkan di masa yang menantang ini. Semoga di masa
depan makin banyak masyarakat Indonesia yang terbantu, demi kesehatan dan
kesejahteraan bangsa,“ ujar Jusuf Ngadri. (*)
Tentang Smile Train
Smile Train memberdayakan tenaga ahli medis dalam negeri
dengan pelatihan, pendanaan, dan sumber daya untuk memberikan operasi celah
gratis dan perawatan celah yang komprehensif untuk anak-anak di seluruh dunia.
Kami mengedepankan solusi berkelanjutan dan model kesehatan global yang terukur
untuk perawatan celah, yang meningkatkan kualitas hidup anak-anak, termasuk
kemampuan mereka untuk makan, bernapas, berbicara, dan pada akhirnya berkembang
sesuai dengan tahapan usianya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana
pendekatan berkelanjutan Smile Train, dan bagaimana donasi Anda dapat berdampak
secara langsung dan jangka panjang, silakan kunjungi smiletrain.org. (*)
Kontak Media
Deasy Larasati
Program Director & Country Manager, Smile Train
Indonesia
DLarasati@smiletrain.org
Jasmine Fahada
FleishmanHillard Indonesia Untuk Smile Train Indonesia
Jasmine.Fahada@fleishman.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.