![]() |
|
Adopsi
program Kabupaten banyuwangi, Bupati Anas bersama Bupati Serang,
Sukoharjo, Bantul, Kediri dan Jembrana usai teken MoU
|
BANYUWANGI, BPW - Sebanyak 5 kabupaten menandatangani nota kesepahaman
/ memorandum of understanding (MoU) dengan Kabupaten Banyuwangi, Rabu
(22/3/17).
Lima kabupaten yang
melakukan MoU itu antara lain Kabupaten Serang, Sukoharjo, Bantul, Kediri dan
Jembrana. Substansi dari MoU itu sendiri adalah untuk bersama-sama mengadopsi
dan mengembangkan program-program yang diterapkan di Banyuwangi.
Sejumlah program yang
dikerjasamakan antara lain e-village budgeting, e-monitoring system, e-audit,
program kependudukan ”Lahir Procot Pulang Bawa Akta”, pengembangan pariwisata,
dan perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).
Banyuwangi adalah kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat
nilai SAKIP A atau tertinggi.
Bupati Banyuwangi,
Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan
sejumlah kabupaten terhadap program-program yang diterapkan Banyuwangi. Sebelum
ini, juga ada sejumlah kabupaten lain yang meneken kerja sama serupa.
“Tentu ini iklim
kerja sama yang bagus. Kita semua saling belajar dan berbagi pengalaman demi
kemajuan bersama. Tak ada lagi ego. Tak ada lagi bicara ini kabupaten saya, itu
kabupaten Anda, tapi kita berbagi bagaimana mengaplikasikan yang baik di satu
daerah ke daerah yang lain,” kata Anas.
Banyuwangi, sambung
Anas, juga terinspirasi dengan program-program daerah lain tersebut yang akan
dijajaki untuk diterapkan di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa
itu. ”Ini memang eranya kolaborasi, sudah tidak zamannya kompetisi. Apa yang
baik di daerah lain ya kita minta izin untuk diaplikasikan di Banyuwangi,” ujar
Anas.
”Sebenarnya MoU ini
hanya aspek formalnya. Secara informal ada sejumlah daerah lain yang hanya
bicara lewat WhatsApp ke saya untuk kembangkan program kami. Misalnya, program
Siswa Asuh Sebaya (SAS) dan e-village budgeting, ya kami langsung kirim
keterangan dan sistemnya ke daerah tersebut,” imbuh Anas.
Bupati Serang, Ratu
Tatu Chasanah, mengatakan, kedatangannya untuk mengadopsi program pengembangan
pariwisata, pendidikan, dan kesehatan. Sebelumnya, tim Pemkab Serang telah ke
Banyuwangi untuk melihat langsung program-program yang ada.
“Kerja sama ini agar
kita sama-sama berkembang untuk meningkatkan pelayanan,” kata Bupati Tatu.
Secara garis besar, kata
Bupati Tatu, salah satu keunggulan Banyuwangi adalah penguatan internal
birokrasi. Tidak ada ego sektoral antar-SKPD (satuan kerja perangkat daerah).
”Hampir semua daerah masalahnya adalah ego sektoral. Itu sulit dihilangkan. Di
Banyuwangi itu terkikis karena satu program dikeroyok bareng semua SKPD, jadi
semua bekerja sama,” ujarnya.
Bupati Sukoharjo,
Wardoyo Wijaya, menambahkan, program yang akan diadopsi dari Banyuwangi adalah
e-village budgeting dan e-planning.
“Kami juga melakukan
studi tiru bagaimana Banyuwangi berhasil meningkatkan akuntabilitas sehingga
meraih SAKIP A dari Kementerian PAN-RB," jelas Bupati Wardoyo. (Hakim
Said)




0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.