Jumat, 17 Februari 2017

Konsisten Perjuangkan Pendidikan, Aiptu. Ririn Nurfiah Dapat Reward Dari Kapolres Banyuwangi


Aiptu. Ririn Nurfiah saat menerima reward dari Kapolres Banyuwangi yang diserahkan oleh Kabagren. Kompol. Bagio, MM

BANYUWANGI, BPW - Selain 8 anggota Polres Banyuwangi yang mendapat reward dari Kapolres AKBP. Agus Yulianto, ternyata 1 lagi anggota Polwan juga mendapatkan penghargaan yang sama.

Dia tak lain adalah Aiptu. Ririn Nurfiah, anggota Polsek Kota Banyuwangi yang selama ini peduli dengan masalah pendidikan anak-anak putus sekolah. Selain itu, istri dari seorang polisi yang berdinas di Satpol Air Aiptu. Darmawan ini juga sekaligus menjadi ustadzah di TPQ yang ia dirikan bersama suaminya yaitu TPQ Al Ilham, di lingkungan pesisir pantai Wonosari, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi.

Personil di Unit Bimbingan Masyakarat (Binmas) ini, sejak beberapa tahun lalu hingga kini ternyata tetap konsisten pada jalurnya. Atas dedikasinya inilah, dia-pun mendapatkan penghargaan dari Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto, Jumat (17/2/17).

Bahkan aktivitas terbaru, Aiptu. Ririn Nurfiah tengah memperjuangkan nasib Siti Nurhamidah (13), yang putus sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Remaja asal Dusun Wonosari Pesisir, Kelurahan Sobo, Kecamatan Kota Banyuwangi yang gagal melanjutkan pendidikannya lantaran keterbatasan biaya.

Kendala transportasi juga menjadi pemicu anak pasangan Hadi Susanto dan Hudaiyah  sehingga memaksanya meninggalkan bangku sekolah. Kurangnya dukungan dari orang terdekat semakin menghambat niat Siti Nurhamidah untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun.

Cerita sedihnya didengar oleh Aiptu. Ririn Nufiah. Rencana untuk mengembalikan gadis tersebut agar bisa mengenyam pendidikannya kembali di MTs Matholiul Ulum Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, dijalankan pada Rabu (16/2/17). Target awal yang dilakukan mantan anggota Satlantas Polres Banyuwangi itu adalah mendatangi SDN 3 Karangrejo, tempat Siti Nurhamidah dulu menimba ilmu.

“Ijazah SD-nya belum diambil karena masih punya tanggungan biaya yang belum dilunasi. Kemarin sudah kita urus termasuk mengupayakan legalisir ijazah,” kisah Aiptu Ririn, Kamis pagi.

Tuntas mengurusi kendala pertama, Aiptu Ririn kemudian menuju kediaman kakek dan nenek Siti Nurhamidah, Uriyono dan Anjani. Sejak ayah ibunya memutuskan berpisah dan memilih jalan hidup masing-masing, gadis malang ini tinggal bersama kakeknya. Upaya untuk mengembalikan sang cucu ke bangku MTs ternyata tak mendapat restu.

“Kakeknya masih menolak dengan dalih tidak ada biaya. Kalau cucunya ke sekolah juga tidak bisa mengantar jemput. Siti Nurhamidah hanya diperbolehkan mengaji di TPQ saja,” tukasnya sedih. (Hakim Said)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda dengan baik dan benar, mohon tidak beriklan di kolom komentar. Jika anda ingin berpromosi, direkomendasikan/endorse, atau beriklan, anda bisa " Kontak Kami Langsung ". Terima kasih.